pita deadline

pita deadline

Kamis, 04 Juli 2013

Kardiologi Kuantum (19) TheSource


“As Morpheus told Neo, only the door can be shown but he is the one who has to walk through it, this book ‘Journey to The Source’ holds the door open and illuminates our path”
Don Davis, Music Composer of The Matrix Trilogy Movies*)


JOURNEY to the Source: Decoding Matrix Trilogy adalah sebuah buku mengenai film trilogi The Matrix. Telah dipublikasikan oleh Sakthi Book Inc pada tahun 2004, penulisnya adalah Pradheep Chhalliyil seorang  ilmuwan Genetic-ID dari Fairfield, Iowa. Sesungguhnya ia adalah co-founder dari Yayasan Sakthi, suatu organisasi chariti yang beroperasi di USA dan India.
Kata pengantar buku tersebut ditulis oleh Don Davis, komposer musik dari film Trilogi Matriks. Komentarnya tentang “Journey to The Source” sebenarnya sama dengan komentar Morpheus, karakter fiksi guru spiritual yang mengatakan kepada Neo bahwa ‘pintu’ dapat diperlihatkan, tetapi hanya dialah yang dapat melaluinya.. tentu saja setelah memiliki kuncinya dari the keymaster. Kelak Morpheus menawarkan kepada neo dua pil, satu berwarna biru dan satu lagi berwarna merah. Pil biru (untuk melupakan the Matrix dan meneruskan hidup di dalam dunia ilusi), atau pil merah (untuk memasuki realitas dunia yang menyakitkan).
Dalam mitologi Yunani sebenarnya Morpheus adalah dewa impian, yang sesuai dengan karakter yang berlaku dalam film-film The Matrix. Secara mistik Morpheus dan keluarganya, termasuk dua saudaranya (Phobetor dan Phantasos), hidup dalam dunia impian yang dipisahkan hanya oleh jembatan “the Gates of Morpheus” dengan dua monster penjaganya. Di seberang jembatan, terdapat kehidupan impian dan sungai   pelupanya.
Film Trilogi The Matrix menceritakan Thomas A Anderson (dibintangi oleh Keanu Reeves) seorang programer komputer ingin sekali memecahkan rahasia kode-kode enkripsi “the Matrix”. Trilogi Matrix adalah film tahun 1999 yang disutradarai oleh Larry dan Andy Wachowski ini ingin menggambarkan kejadian tahun 2199, seratus tahun ke depan setelah mesin-pintar diciptakan dengan catu energi matahari. Panas dan biolistrik tubuh manusia sebagai bahan fusi nuklir dapat dipakai untuk menggantikan energi matahari. The Source diyakinkan sebagai pusat utama komputer untuk mesin-mesin di kotanya sekaligus sebagai lokasi yang bekerja mandiri di dalam kode-kode Matrix sehingga tidak memerlukan program lain. Semuanya itu (film maupun bukunya) adalah cerita dunia maya yang berupa program komputer.
Kardiologi kuantum kali ini masih ingin mengulangi pengetahuan bahwa manusia juga berkecimpung sedikitnya dalam tiga dunia. Sementara itu dunia ke-4 adalah alam sejatinya yang berada di lubuk hati yang terdalam tempat beradanya TheSource (Suksma Kawekas) sumber dan tujuan hidup akunya manusia yang imateri. Dunia-1 adalah dunia realitas yaitu alam semesta dan seisinya, disebut juga makrokosmos. Penghuninya adalah mineral dan segala manifestasinya, tumbuh-tumbuhan, hewan, dewa (makhluk halus), dan manusia. Dunia-2 sampai dunia-4 berada di dalam diri manusia sebagai mikrokosmos. Nah, dunia-2 adalah dunia fisik manusia yang di dalamnya berlaku hukum-hukum fisika, kimia dan biologi terbagi dalam sistim-  sistim antara lain kardiovaskular, respirasi, digestif dan neurologi. Dunia-3 adalah   dunia angan-angan, dunia aku karena kristalisasi angan-angan menjadi akunya manusia. Dunia-3 adalah dunia psike, jiwa, mind dan mentalnya manusia. Dunia-3 inilah yang digeluti oleh ilmu-ilmu humaniora seperti filsafat, psikologi, psikiatri, psikosomatik dan kardiologi kuantum ingin ikut membicarakannya dan menitik beratkan acuannya kepada Candra Jiwa Indonesia seraya membandingkan sekali-sekali dengan Candra Jiwa Freud, Jung maupun Adler.
Ketiga dunia yang telah disebutkan di atas tadi merupakan dunia fisik/materi. Materi yang masih dapat diraba dengan pancaindra di kuantifikasi secara fisik dimasukkan dalam materi kasar yaitu dunia-1 (makrokosmos) dan dunia-2 (mikrokosmos) yaitu fisik manusia. Dunia-3 (mikrokosmos) adalah dunia angan-angan manusia karena dialah yang memiliki fungsi sadar (kalimat mutiaranya: pikir itu pelita hati), memiliki varabel yang tak terbatas, oleh karena itu mendapat mandat untuk mengatur nafsu-nafsu. Dunia mental ini dapat juga disebut sebagai dunia-Aku karena aku adalah kristalisasi angan-angan, secara fungsionil sang-aku ini mewakili  seluruh mikrokosmos misalnya aku makan, aku minum padahal fokus geraknya di  mulut.
Yang paling istimewa adalah Dunia-4 sebagai alam sejatinya manusia, sebagai pusat imateri di dalam dirinya manusia. Jati dirinya manusia ada di situ karena Roh Suci (TheSelf), sifat Ketuhanan yang dibungkus oleh jiwanya adalah sang-Aku-nya yang imateriil, yang abadi. TheSelf inilah yang akan dituntun oleh TheForce kembali ke sumber dan tujuan hidupnya ialah TheSource (Suksma Kawekas). Tidak usah menunggu manusia meninggal, kapan saja asal bekalnya cukup. Konon bekalnya adalah kesucian hati yang penampilannya di masyarakat sebagai kasih sayang yang tanpa pamrih. Sesudah itu mengalihkan titik berat kesadaran ke dunia-4 tersebut dengan introspeksi berupa sadar, percaya dan taat kepada TheSource, seraya mendapat tuntunan dari penuntun dan gurunya sang-Aku yang abadi yaitu TheForce. Peristiwa pertemuan TheSelf dengan TheForce adalah intuisi, pencerahan yang mengubah peradaban. Peristiwa peleburan, bertunggalnya TheSelf dengan TheForce adalah akhir dari evolusinya sang-Aku manusia, disebut sebagai peristiwa Panunggal, pembebasan atau Pamudaran. Di dalam terminologi Carl Gustav Jung sebagai proses yang disebut sebagai werden zur Persönlichkeit, atau Selbstverwirklichung, Verselbstung atau sebagai Individuationprozess.
Andaikata TheSource (Suksma Kawekas) adalah matahari, maka TheForce (Suksma Sejati) adalah bulannya dan manusia adalah kelelawar-kelelawar (Sang Aku) yang tidak mungkin menatap sang matahari. Sinar sang rembulan, yang sejuk itu memungkinkan kelelawar dapat melangsungkan kehidupannya. TheForce adalah penuntunnya manusia atas nama TheSource, sumber hidup dan tujuan hidupnya. TheForce dan TheSource adalah sadar kolektif, TheForce adalah sadar kolektif yang dinamis, adalah utusan abadi dari TheSource, sadar kolektif yang statis, tujuan akhir dari evolusinya sang-Aku manusia. Semua kekuasaan adalah kekuasaan TheSource berada di tangan TheForce, dan manusia ada di dalam kekuasaan TheForce.

Makrokosmos/alam semesta berada di dunia/dimensi-1 mewadahi mikrokosmos. Mikrokosmos/dunia kecil terdiri dari 1] Fisik (badan/jasmani kasar, soma, body, dunia-2), 2] Mental (badan/jasmani halus, jiwa, psike, mind, dunia-3), dan 3] Spiritual (rohani, alam sejati, Pusat Imateri, spirit, dunia-4). 
(Purwowiyoto BS. Candra Jiwa Indonesia Warisan Ilmiah Putra Indonesia. Penerbit H&B PERKI, Jakarta 2012)

Sekiranya seorang dokter dapat memberikan semangat spiritual kepada pasien-nya agar selalu mendekat kepada Tuhan dan Utusannya Yang Abadi. Agar senantiasa memohonan pemberian kesembuhan kepadanya melalui doa, dzikir, sembah kalbu, atau meditasi transendental dalam arti seluas-luasnya, niscaya akan lebih sering kita dengar tentang keajaiban-keajaiban yang terjadi di dalam proses penyembuhannya, sangat mungkin merupakan bagian dari peristiwa intuisi.     

Budhi S. Purwowiyoto

*) http://en.wikipedia.org/wiki/Journey_ to_the_Source:_Decoding_Matrix_Trilogy cited at June15, 2013
http://en.wikipedia.org/wiki/Journey_to_the_ Source:_Decoding_Matrix_Trilogy cited at June15, 2013
http://thefuturebuzz.com/wp-content/uploads/2010/12/source-mainframe.jpg cited July 1, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar