pita deadline

pita deadline

Kamis, 18 Oktober 2012

Apheresis Spesifik Lipoprotein(a) Mengurangi Progresi Aterosklerosis

DATA baru menunjukkan bahwa apheresis spesifik Lipoprotein(a) [Lp(a)] yang ditargetkan pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) dalam terapi statin dengan peningkatan Lp(a), dapat menstablisasi bahkan mengurangi progresi aterosklerosis. Mengomentari studi tersebut, Maya Safarova, Cardiology Research Center, Moscow, Russia sebagai peneliti utama mengatakan: “Penurunan rata-rata Lp(a) 30 mg/dL menyebabkan penurunan volume plak, terutama komponen fibrosa dan lipid. Hasil positif ini memberikan bukti efek menguntungkan penurunan Lp(a) di atas terapi statin optimal untuk menurunkan LDL.”
Peningkatan kadar Lp(a) plasma telah diidentifikasi sebagai kontributor penting dalam risiko kardiovaskular di luar LDL dalam konsensus panel European Atherosclerosis Society (EAS) belum lama ini. Konsensus panel EAS merekomendasikan kadar Lp(a) <50 mg/dL sebagai prioritas terapi, setelah manajemen LDL. Panduan ini telah disetujui oleh US National Lipid Association dan the International Atherosclerosis Society, dan dimasukkan ke dalam European Guidelines for Management of Dyslipidaemia 2011.Studi ini merekrut 32 pasien (rata-rata usia 53 tahun, 66% laki-laki) dengan peningkatan Lp(a) (>50 mg/dL) dengan LDL terkontrol oleh terapi atorvastatin. Semua pasien telah memiliki dokumentasi angiografi koroner sebagai bukti PJK. Pasien dialokasikan secara random untuk mendapatkan terapi apheresis Lp(a) seminggu sekali selama 18 bulan atau tanpa terapi. Endpoint primer studi ini adalah rata-rata perubahan total volume atheroma pada bulan ke 18, dinilai dengan intravascular ultrasound (IVUS).
Setelah 18 bulan, Lp(a) berkurang dari baseline hingga 60% pada grup yang dilakukan apheresis Lp(a), dibandingkan dengan tidak ada perubahan di grup yang tidak dilakukan (p=0,04). Tidak ada perbedaan bermakna antara kedua grup dalam variabel lipid lainnya. Total volume ateroma rata-rata menurun 7,2 mm3, dibandingkan dengan peningkatan 0.1 mm3 pada pasien yang tidak menjalani apheresis. Terdapat lebih banyak segmen yang mengalami regresi dan stabilisasi pada pasien yang menjalani apheresis dibandingkan grup kontrol (70% v 43%, p=0,02). Lebih jauh lagi, plak koroner pada pasien dengan apheresis ditandai dengan tren penurunan jaringan fibrosa (-8,28 mm3 vs. +1,25 mm3, p=0,06).
Mengomentari hasil tersebut, Borge G Nordestgaard, Copenhagen University Hospital dan University of Copenhagen, Denmark mengatakan bahwa temuan positif ini dapat lebih mempertimbangan keluaran klinis dalam evaluasi efek apheresis spesifik Lp(a).
Selama ini Lp(a) kurang diperhatikan karena sulit menurunkannya memang  belum ada obat yang spesifik, namun berdasarkan data baru di atas, perlu ditemukan terapi yang dapat menurunkan Lp(a) tanpa perlu apheresis, sehingga stabilisasi plak dan regresi aterosklerosis dapat dilakukan dalam praktek sehari-hari. (Diterjemahkan dari http://is.gd/9M7pBU)
Sony Hilal Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar